Perumpamaan bagaikan kepingan puzzle dalam bahasa kita—perumpamaan membandingkan berbagai hal untuk menggambarkannya dengan jelas. Mereka ada di mana-mana, membuat percakapan dan cerita kita penuh warna. Memahami perumpamaan dan contohnya dapat membuat pembicaraan dan menulis menjadi lebih menarik.
Perumpamaan adalah kiasan yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan “seperti” atau “sebagai”. Ini membantu melukiskan gambaran di benak pendengar dengan menghubungkan hal-hal yang tidak berhubungan. Misalnya, “sibuk seperti lebah” atau “seperti singa yang mengaum”.
Mereka berguna dalam bercerita, membuat deskripsi menjadi hidup dan menarik. Bayangkan sebuah cerita membosankan tanpa frasa seperti “ seringan bulu” atau “seperti ikan yang keluar dari air”. Perumpamaan menghidupkan cerita!
Menggunakan perumpamaan tidaklah sulit. Pikirkan bagaimana segala sesuatunya serupa atau bagaimana sesuatu bertindak seperti yang lain. Misalnya, “Dia berlari secepat cheetah” atau “Dia setenang tikus”.
Jadi, lain kali Anda berbicara atau menulis, cobalah menggunakan perumpamaan. Ini cara yang menyenangkan untuk membuat kata-kata Anda berkilau!
Lanjutkan membaca selagi Anda mempelajari lebih lanjut tentang perumpamaan dan contoh.
Apa itu Simile?
Perumpamaan adalah suatu jenis ungkapan dalam suatu bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda namun mempunyai sifat yang serupa. Ini mirip dengan metafora, cara lain untuk membandingkan sesuatu, namun dengan sedikit perbedaan. Perumpamaan menggunakan kata 'seperti' atau 'sebagai' untuk membuat perbandingan. Misalnya, mengatakan seseorang “berani seperti singa” atau “tenang seperti tikus” adalah sebuah perumpamaan.
Berbeda dengan metafora yang menyiratkan perbandingan langsung, perumpamaan secara eksplisit menggunakan kata-kata seperti 'seperti' atau 'sebagai' untuk menciptakan perbandingan, sehingga lebih jelas dan langsung bagi pembacanya. Perumpamaan biasanya digunakan dalam sastra, puisi, dan percakapan sehari-hari untuk mengilustrasikan atau menekankan suatu ciri atau kualitas tertentu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lebih familiar. Mereka menambahkan warna dan kejelasan pada deskripsi, menjadikannya lebih relevan dan mudah dipahami.
Contoh Perumpamaan vs Berlebihan
Perumpamaan adalah perbandingan menggunakan “seperti” atau “sebagai”. Mereka sering kali melebih-lebihkan untuk menegaskan suatu maksud. Misalnya, mengatakan seseorang “berlari secepat kilat” atau “semanis madu”. Perbandingan ini menonjolkan kualitas dengan jelas.
Bayangkan ini: “Kamu bernyanyi seperti malaikat.” Di sini, yang dimaksud bukanlah tentang sayap dan lingkaran cahaya yang sebenarnya, melainkan tentang keindahan nyanyiannya.
Mari kita lihat “Dylan itu troll yang kejam” dan “Dylan itu jahat sekali.” Kalimat pertama lugas, seperti mengatakan Dylan itu troll. Namun yang kedua menggunakan perumpamaan. Ini seperti mengatakan Dylan memiliki kualitas yang sama dengan troll, khususnya kekejaman.
Bahasa kiasan, seperti halnya perumpamaan, membuat tulisan menjadi lebih menarik dan memberikan gambaran di benak pembaca. Saat kesulitan mendeskripsikan sesuatu, coba gunakan perumpamaan. Ini seperti menemukan perbandingan sempurna, bersinar seterang berlian tanpa cacat.
Dalam cerita, perumpamaan membuat karakter dan adegan menjadi lebih jelas. Daripada hanya mengatakan seseorang bahagia, mengatakan bahwa mereka “bahagia sekali” memberikan gambaran yang lebih jelas. Perumpamaan membumbui tulisan, menambah rasa dan kedalaman. Mereka seperti saus rahasia dalam hidangan lezat!
Dalam percakapan sehari-hari, orang menggunakan perumpamaan tanpa menyadarinya. Mengatakan “Saya lapar seperti beruang” bukan berarti mereka benar-benar beruang, hanya saja sangat lapar. Ini cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan perasaan atau pengalaman.
Jadi, lain kali Anda ingin menghidupkan tulisan Anda, pikirkanlah perumpamaan. Itu seperti mantra sihir, mengubah kata-kata sederhana menjadi dunia yang penuh warna.
Baca Juga: 10 Contoh Pendidikan
Membuat Perbandingan yang Jelas Menggunakan Perumpamaan dalam Sebuah Kalimat
Perumpamaan adalah alat ampuh yang digunakan dalam kalimat untuk membuat perbandingan antara berbagai hal dengan menggunakan kata-kata seperti 'seperti' atau 'sebagai'. Ia bekerja dengan menyamakan satu kata benda dengan kata benda lainnya, biasanya menyoroti kualitas tertentu.
Misalnya, frasa seperti “bangga seperti burung merak” atau “sibuk seperti lebah” adalah contoh perumpamaan. Mereka secara langsung membandingkan dua entitas, baik serupa atau berbeda, untuk menekankan karakteristik tertentu.
Perumpamaan berperan penting dalam komunikasi dengan membantu audiens Anda memvisualisasikan dan memahami esensi dari kata benda yang dibandingkan. Dengan melukiskan gambaran mental yang jelas, mereka meningkatkan pemahaman dan deskripsi. Intinya, perumpamaan bertindak sebagai pintu gerbang untuk memunculkan gambaran mental audiens Anda.
Untuk membuat perumpamaan, pertimbangkan kualitas atau sifat yang ingin Anda tekankan dalam kalimat Anda. Kemudian, temukan kata benda atau objek yang sesuai dan mencerminkan kualitas tersebut. Gabungkan kata-kata seperti 'seperti' atau 'sebagai' untuk membuat perbandingan. Teknik ini tidak hanya menambah kedalaman tulisan Anda tetapi juga melibatkan pembaca atau pendengar Anda dengan lebih efektif.
Berlatihlah menggunakan perumpamaan dengan mengeksplorasi berbagai perbandingan dalam percakapan sehari-hari atau tulisan. Bereksperimenlah dengan berbagai kata benda dan kualitas untuk menguasai seni membuat perbandingan yang menarik dan deskriptif.
Ingat, perumpamaan yang disusun dengan baik akan meningkatkan kekayaan komunikasi Anda dengan mengilustrasikan ide dan kualitas secara jelas, membuat kalimat Anda lebih menarik dan berkesan.
Contoh Perumpamaan dalam Bahasa Sehari-hari
Perumpamaan adalah ungkapan yang membandingkan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan “sebagai” atau “seperti”. Mereka membuat pidato Anda lebih berwarna dan jelas. Bayangkan menjadi seberani singa atau sekeren mentimun. Perbandingan ini dapat menghidupkan kata-kata Anda!
- Sepolos Anak Domba: Perumpamaan ini menggambarkan seseorang yang tampak murni dan polos, bagaikan anak domba.
- Sekeras Kuku: Ketika seseorang tangguh dan tangguh, seperti paku kokoh yang digunakan dalam konstruksi.
- Mengkilap seperti Pin Baru: Menggambarkan sesuatu yang berkilau dan sangat halus, menyerupai peniti baru.
- Sepanas Neraka: Perbandingan panas ekstrem, membuatnya relevan dengan merujuk pada konsep panas hebat yang diasosiasikan dengan neraka.
- Seputih Hantu: Merujuk pada seseorang atau sesuatu yang sangat pucat, mirip dengan warna hantu.
- Secerah Tombol: Perumpamaan ini menyiratkan seseorang atau sesuatu yang luar biasa cerdas atau bersinar.
- Sekeren Mentimun: Digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tetap tenang dan tenang, bahkan dalam situasi stres.
- Sedingin Es: Menggambarkan suhu dingin yang ekstrim, mirip dengan suhu es.
- Seringan bulu: Menggambarkan sesuatu yang sangat ringan, menyerupai bulu yang tidak berbobot.
- Manis seperti Gula: Menggambarkan rasa manis yang ekstrim, mirip dengan rasa gula.
- Buta seperti kelelawar: Digunakan untuk mengilustrasikan ketidakmampuan seseorang melihat sesuatu dengan jelas, mirip dengan cara kelelawar bernavigasi dengan suara, bukan penglihatan.
- Sama Biasa dengan Kotoran: Mengacu pada sesuatu yang sangat biasa atau berlimpah, seperti kotoran yang ditemukan dimana-mana.
- Setinggi Jerapah: Perbandingan untuk tinggi badan yang tinggi, menonjolkan perawakan jerapah yang menjulang tinggi.
- Sekeras kuku: Menunjukkan kekerasan atau ketangguhan ekstrem, mirip dengan paku yang digunakan dalam konstruksi.
- Selucu Anak Kucing: Menggambarkan pesona yang luar biasa, mirip dengan pesona anak kucing kecil.
- Seberani Kuningan: Perumpamaan ini merujuk pada sikap seseorang yang tidak kenal takut dan percaya diri.
- Bahagia seperti Kerang: Menggambarkan seseorang yang sangat puas dan bahagia, seperti halnya kerang yang disinyalir bahagia di habitat aslinya.
- Sehitam Batubara: Mengacu pada sesuatu yang sangat gelap atau hitam, mirip dengan warna batu bara.
- Sama Amerikanya dengan Apple Pie: Digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang sangat khas Amerika, seperti popularitas pai apel dalam budaya Amerika.
- Sebesar Gajah: Perbandingan sesuatu yang luar biasa besar atau signifikan, menyoroti ukuran gajah yang sangat besar.
Baca Juga: 59 Contoh Metafora
Contoh Perumpamaan yang Menyenangkan dan Mudah untuk Anak
Perumpamaan ibarat kode rahasia dalam cerita atau percakapan. Mereka membantu kita membayangkan sesuatu dengan membandingkannya dengan hal lain yang sudah kita ketahui. Berikut beberapa contoh perumpamaan luar biasa yang dapat membuat tulisan Anda lebih seru dan menyenangkan!
- Sama membosankannya dengan melihat cat mengering: Bayangkan menunggu cat mengering di dinding. Ini lambat dan tidak terlalu mengasyikkan. Perumpamaan ini membandingkan sesuatu yang membosankan dengan aktivitas yang lambat ini.
- Sesibuk lebah: Lebah selalu berdengung, mengumpulkan nektar. Sepertinya mereka tidak pernah berhenti! Jadi, kalau seseorang super aktif, bisa dibilang sesibuk lebah.
- Sebersih peluit: Peluit menghasilkan suara yang jelas dan tajam. Ketika sesuatu tidak bernoda dan rapi, seperti peluit yang mengilap, Anda dapat menggambarkannya sebagai bersih seperti peluit.
- Sekeren mentimun: Mentimun terasa sejuk saat disentuh dan tetap segar di lemari es. Ketika seseorang tetap tenang dan rileks bahkan dalam situasi sulit, mereka sama kerennya dengan mentimun.
- Licik seperti rubah: Rubah dikenal pintar dan licik. Ketika seseorang benar-benar pintar dalam suatu hal, bisa dibilang dia licik seperti rubah.
- Mati seperti paku pintu: Ini berarti benar-benar tidak bernyawa. Ini cara yang menyenangkan untuk mendeskripsikan sesuatu yang sangat, sangat tenang.
- Tuli seperti postingan: Jika seseorang tidak dapat mendengar apa pun, Anda dapat mengatakan bahwa ia sama tulinya dengan postingan. Postingan tidak memiliki telinga, jadi tidak dapat mendengar apa pun!
- Sesulit memaku jeli ke pohon: Memaku agar-agar yang goyah dan lembut ke pohon pasti sangat sulit bukan? Jadi, jika sesuatu hampir mustahil dilakukan, itu sama sulitnya dengan memakukan jeli ke pohon.
- Kering seperti tulang: Bayangkan tulang yang dibiarkan terkena sinar matahari dalam waktu lama—tulang tersebut menjadi sangat kering! Jadi, ketika sesuatu tidak memiliki kelembapan sama sekali, ia menjadi kering seperti tulang.
- Sama membosankannya dengan air cucian: Air pencuci piring tidak terlalu menarik—biasa saja dan membosankan. Kalau ada sesuatu yang tidak menarik sama sekali, sama membosankannya dengan air cucian piring.
- Semudah ABC: Mempelajari alfabet biasanya mudah bagi anak-anak. Jadi, ketika sesuatu itu sangat sederhana, Anda bisa mengatakan itu semudah ABC.
- Sama sakitnya dengan anjing: Ketika seseorang benar-benar sakit, seperti anjing yang sakit, Anda dapat menggambarkan mereka sama sakitnya dengan anjing.
- Senyap seperti kuburan: Kuburan adalah tempat yang sangat sepi. Jadi, kalau semuanya super sepi, bisa dibilang suasananya senyap seperti kuburan.
- Licin seperti belut: Pernahkah Anda mencoba memegang belut? Mereka sangat berlendir dan sulit dipegang! Ketika sesuatu sulit untuk dipegang karena sangat licin, maka benda itu sama licinnya dengan belut.
- Sangat lambat: Molase kental dan mengalir sangat lambat. Jadi, ketika sesuatu bergerak sangat lamban, ia sama lambatnya dengan molase.
- Sehalus pantat bayi: Kulit bayi lembut dan halus. Jadi, ketika sesuatu terasa sangat lembut atau sangat empuk, itu sehalus pantat bayi.
- Senyaman serangga di permadani: Serangga yang nyaman di dalam permadani terasa hangat dan nyaman. Ketika seseorang merasa sangat nyaman dan nyaman, Anda dapat mengatakan bahwa mereka sama nyamannya dengan serangga di permadani.
- Sekokoh tanah tempat kita berpijak: Tanah terasa sangat kokoh di bawah kaki kami. Ketika sesuatu super kokoh dan kuat, maka itu sama kokohnya dengan tanah tempat kita berpijak.
- Sama asamnya dengan cuka: Cuka rasanya sangat asam. Jadi, ketika sesuatu mempunyai rasa atau sifat asam, maka itu sama asamnya dengan cuka.
- Sekaku papan: Papan tidak mudah bengkok atau bergerak—papan sangat kaku. Jadi, ketika seseorang sangat kaku dan tidak bergerak, maka ia kaku seperti papan.
- Lurus seperti anak panah: Anak panah terbang dalam garis lurus. Jadi, ketika sesuatu sangat lurus dan tidak menyimpang, maka benda itu lurus seperti anak panah.
- Angin sepoi-sepoi lembut seperti kupu-kupu: Bayangkan angin sepoi-sepoi menyapu wajah Anda, seperti kupu-kupu halus yang terbang lewat. Itu sangat lembut dan menenangkan.
- Dia menari dengan ringan, seperti kupu-kupu yang beterbangan: Tariannya anggun dan ringan, seperti kupu-kupu yang beterbangan.
- Anda sepucat kain putih: Jika seseorang sangat pucat, kulitnya mungkin terlihat seputih selembar kertas.
- Tanganmu sedingin Arktik: Saat tangan seseorang sedingin es, bisa dibilang mereka sedingin Arktik, yang merupakan tempat super dingin.
- Pikirannya seperti ensiklopedia: Artinya seseorang mempunyai banyak ilmu, seperti ensiklopedia yang memuat informasi hampir segala hal.
- Itu seringan satu sen: Uang sangat ringan. Jika sesuatu tidak terlalu berat sama sekali, maka itu seringan satu sen.
- Dia membubung seperti elang: Elang terbang tinggi di angkasa. Jadi, ketika seseorang bangkit atau mencapai sesuatu yang hebat, ia terbang seperti rajawali.
- Itu lembab seperti embun di pagi hari: Embun terbentuk di pagi hari dan terasa agak basah. Jika ada sesuatu yang agak lembab, bisa dikatakan lembap seperti embun pagi.
- Dia tersesat seperti domba: Terkadang domba terpisah dari kelompoknya. Jika seseorang merasa benar-benar tersesat, ia sama tersesatnya seperti domba tanpa kawanannya.
- Dia bekerja keras seperti seekor semut yang mengumpulkan hasil panennya: Semut adalah pekerja super keras. Jika seseorang bekerja dengan sangat tekun, maka dia sama pekerja kerasnya dengan seekor semut.
- Dia berduri seperti kaktus: Kaktus mempunyai duri yang dapat melukai jika disentuh. Jadi, ketika seseorang agak tidak ramah atau sulit didekati, mereka sama berdurinya dengan kaktus.
- Anak anjing itu mengibaskan ekornya seperti balita yang baru saja mendapat permen lolipop: Pernahkah Anda melihat betapa senangnya balita saat mendapat permen lolipop? Anak anjing itu juga sama bersemangatnya, mengibaskan ekornya dengan gembira.
- Anak-anak gembira seperti babi dengan lumpur segar: Babi suka berguling-guling di lumpur karena membuat mereka sangat bahagia. Anak-anak pun sama gembira dan puasnya.
- Pencuri itu tampak samar seperti jeli dengan bulu halus berwarna hijau di atasnya: Bayangkan jeli yang kelihatannya kurang tepat—bulu halus berwarna hijau di atasnya akan mencurigakan. Pencuri itu tampak sama mencurigakannya.
- Sama Amerikanya dengan pai apel: Pai apel sangat populer di Amerika. Jika ada sesuatu yang khas Amerika, maka itu sama Amerikanya dengan pai apel.
- Sehitam batu bara: Batubara sangat gelap. Jika sesuatu benar-benar gelap atau hitam, Anda dapat mengatakan bahwa benda tersebut sehitam batu bara.
- Giginya seputih mutiara: Mutiara berkilau dan putih. Jika seseorang mempunyai gigi yang benar-benar putih, bisa dikatakan ia seputih mutiara.
- Dia bergerak dengan anggun seperti balerina prima: Balerina prima menari dengan anggun dan anggun. Ketika seseorang bergerak dengan sangat anggun, mereka sama anggunnya dengan balerina prima.
- Mereka berlari kesana kemari, seperti dedaunan di hari yang berangin kencang: Daun-daun beterbangan ke segala arah pada hari yang berangin. Mereka bergerak secara acak.
Contoh Perumpamaan dengan “As” untuk Perbandingan yang Jelas
Perumpamaan menggunakan “as___as” untuk membandingkan sesuatu dengan cara yang menarik. Berikut ini sepuluh contoh yang dengan jelas menggambarkan bentuk ekspresi ini:
- Kelicikan: Dia licik seperti rubah, artinya dia licik dan pintar, seperti rubah yang terkenal licik.
- Ketajaman: Pisau tersebut setajam silet, menandakan kemampuan memotongnya mirip dengan silet yang terkenal dengan ujungnya yang tajam.
- Penyakit: Dia sama sakitnya dengan anjing menyiratkan penyakit yang parah, mirip dengan penderitaan anjing saat tidak sehat.
- Ukuran: Bentuknya sebesar gajah, menekankan besarnya sesuatu dengan menyamakannya dengan ukuran gajah yang sangat besar.
- Intelijen: Dia seterang kancing, menunjukkan kecerdasan dan kecerdasan seseorang, sering kali dikaitkan dengan kancing yang terang dan berkilau.
- Kedinginan: Dia sedingin es, menggambarkan kedinginan yang ekstrem, secara emosional atau fisik, seperti dinginnya air yang membeku.
- Daya Tahan: Ini sekuat sepatu bot tua, menandakan ketahanan dan kekuatan, membandingkan sesuatu dengan ketangguhan sepatu bot tua.
- Kebaikan: Dia sama bagusnya dengan emas, menekankan perilaku luar biasa atau keandalan seseorang, mirip dengan nilai yang diasosiasikan dengan emas.
- Kekeringan: Di luar sana sama keringnya dengan tulang, menonjolkan kekeringan ekstrem, menyamakan suatu tempat dengan kondisi tulang yang kering.
- Kebersihan: Mobil sebersih peluit, menggambarkan keadaan mobil yang bersih, mirip dengan suara peluit yang jernih dan murni.
Baca Juga: 39 Contoh Kemerdekaan
Contoh Perumpamaan Menggunakan “Suka”
Perumpamaan adalah ungkapan yang membandingkan dua hal dengan menggunakan kata “seperti” atau “sebagai”. Berikut sepuluh contoh penggunaan “suka” untuk membuat perbandingan:
- Kebiasaan makan: “Dia makan seperti babi.” Artinya dia makan dengan lahap atau tanpa sopan santun, seperti babi yang melahap makanannya dengan sepenuh hati.
- Kecepatan: “Dia berlari seperti kilat.” Ini menggambarkan seberapa cepat dia berlari, membandingkannya dengan kecepatan kilat, yang sangat cepat.
- Penampilan: “Dia tampak seperti ikan yang keluar dari air.” Hal ini menunjukkan bahwa ia tampak tidak nyaman atau tidak pada tempatnya, seperti ikan yang meronta-ronta saat dikeluarkan dari lingkungan alaminya.
- Kualitas Tidur: “Dia tidur seperti batang kayu.” Ini berarti dia tidur nyenyak dan nyenyak, menyerupai keheningan batang kayu.
- Tekstur: “Itu lembut seperti beludru.” Hal ini menunjukkan bahwa sesuatu itu sangat halus dan lembut, mirip dengan nuansa mewah dari kain beludru.
- Perbandingan Kehidupan: “Hidup itu seperti sekotak coklat.” Ini membandingkan kehidupan dengan sekotak coklat, menyiratkan ketidakpastian dan kejutan karena tidak mengetahui apa yang akan Anda dapatkan.
- Kebocoran: “Itu bocor seperti saringan.” Ini berarti ada sesuatu yang bocor secara berlebihan, seperti halnya saringan yang memungkinkan zat melewatinya dengan mudah.
- Kemudahan Pemotongan: “Potongannya seperti mentega.” Hal ini menggambarkan bahwa sesuatu itu sangat mudah untuk dipotong atau diiris, seperti halnya mentega yang dioleskan dengan lembut.
- Penerbangan: “Pesawat itu terbang seperti elang.” Hal ini membandingkan penerbangan pesawat yang anggun dan megah dengan gerakan elang yang membumbung tinggi di angkasa.
- Ketajaman: “Hiu itu memiliki gigi seperti pisau cukur.” Hal ini menonjolkan ketajaman gigi hiu, sehingga mirip dengan kemampuan memotong pisau cukur.
Contoh Perumpamaan dalam Karya Sastra Terkenal
Sepanjang sejarah, para penulis dan penyair terkenal menghiasi karya mereka dengan perumpamaan, membandingkan satu hal dengan hal lain menggunakan “seperti” atau “sebagai”. Perangkat sastra ini menambah kedalaman dan kejelasan pada tulisan. Mari kita selidiki beberapa contoh perumpamaan penting dalam sastra klasik:
- Romeo dan Juliet karya Shakespeare: “Apakah cinta itu hal yang lembut? Itu terlalu kasar, terlalu kasar, terlalu riuh, dan menusuk seperti duri.” Perumpamaan ini dengan jelas menggambarkan kompleksitas cinta, menyamakan kekerasannya dengan sengatan duri, yang dilukis oleh Shakespeare yang ulung.
- Little Women oleh Louisa May Alcott: “Novel-novel Prancis semuanya sama. Seorang gadis mendapat masalah, berpetualang, dan menemukan kebahagiaan.” Alcott menggunakan perumpamaan untuk membandingkan novel-novel Prancis, yang menyiratkan kesamaan alur cerita.
- A Christmas Carol oleh Charles Dickens: “Marley Tua sudah mati seperti paku pintu.” Dickens menggunakan perumpamaan langsung untuk menekankan keadaan kematian Marley yang absolut dan tidak ambigu.
- Anak Tahunan oleh Marjorie Kinnan Rawlings: “Airnya mengeluarkan suara seperti anak kucing yang menjilat.” Perumpamaan Rawlings dengan indahnya membangkitkan suara air yang lembut dan lembut, menyamakannya dengan suara anak kucing yang lembut.
- Harlem oleh Langston Hughes: “Apakah ia mengering seperti kismis di bawah sinar matahari? Atau membusuk seperti luka— Lalu lari?” Hughes menggunakan perumpamaan untuk membangkitkan gambaran yang kuat, membandingkan nasib potensial dari mimpi yang tertunda dengan kismis yang mengering atau luka yang membusuk.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana perumpamaan memperkaya sastra klasik, melukiskan gambaran yang jelas, dan membangkitkan emosi melalui perbandingan yang imajinatif.
Tinggalkan Balasan