Dalam proses pengeditan rencana bisnis, laporan, dan berbagai dokumen bisnis, salah satu kesalahan yang sering kita temui adalah penggunaan huruf besar yang tidak tepat pada jabatan. Menjaga aturan tetap jelas mungkin sulit, namun berikut adalah beberapa solusi sederhana untuk membantu Anda menggunakan huruf besar dengan benar pada jabatan.
Saat mengerjakan dokumen bisnis, sangat mudah untuk membuat kesalahan dalam cara kita memanfaatkan judul pekerjaan. Kesalahan ini mungkin membingungkan, namun ada cara mudah untuk memperbaikinya. Di bawah ini, kami membagikan beberapa solusi untuk membantu Anda memahami dan menerapkan aturan penggunaan huruf besar pada jabatan.
Dalam pengeditan rencana dan laporan bisnis, sering terjadi kesalahan dalam penggunaan huruf besar pada jabatan. Ini mungkin tampak rumit, tetapi ada cara mudah untuk mengatasinya. Lihat saran di bawah ini untuk memastikan Anda menggunakan huruf besar pada jabatan dengan benar saat mengerjakan dokumen bisnis.
Cara Mengkapitalisasi Judul Pekerjaan
Memahami kapan harus menggunakan huruf besar pada jabatan bisa sedikit membingungkan, karena jabatan tersebut tidak selalu mengikuti aturan yang ketat. Banyak orang lebih suka melihat judul mereka menggunakan huruf kapital, terlepas dari apakah tata bahasanya benar atau tidak. Panduan ini bertujuan untuk menyederhanakan peraturan, terutama ketika berhadapan dengan jabatan seperti wakil presiden, direktur penjualan, ketua, walikota, dan kaisar.
Secara umum, jika jabatan ditempatkan sebelum nama seseorang, maka harus menggunakan huruf kapital. Sebaliknya jika berada di belakang nama maka ditulis dengan huruf kecil. Kuncinya adalah menentukan apakah kata tersebut merupakan bagian dari gelar resmi, yang menggunakan huruf kapital, atau sekadar mendeskripsikan peran seseorang, namun tetap menggunakan huruf kecil.
Perhatikan contoh Aardvark yang merupakan ketua kelas dan cukup bertanggung jawab. Jika Anda mengatakan, “Kami mengundang Presiden Aardvark untuk makan malam,” Anda menggunakan huruf kapital “presiden” karena itu adalah gelar resminya dan mendahului namanya. Namun, jika Anda mengatakan, “Aardvark, ketua kelas, datang untuk makan malam,” Anda menggunakan huruf kecil untuk “presiden” karena huruf tersebut mengikuti namanya dan memiliki tujuan deskriptif, bukan menjadi bagian dari namanya. gelar resmi.
Bila tidak disebutkan nama tertentu, umumnya judul ditulis dengan huruf kecil. Misalnya, “Presiden datang untuk makan malam” menggunakan huruf kecil “presiden”.
Kadang-kadang, judul mungkin muncul tepat sebelum nama namun tetap menggunakan huruf kecil. Hal ini terjadi jika hanya menggambarkan peran seseorang. Misalnya, “Ketua kelas kita, Aardvark Blueback, datang untuk makan malam” menggunakan huruf kecil “presiden” karena kata tersebut menggambarkan peran Aardvark, bukan sebagai gelar resmi.
Perlu dicatat bahwa memperhatikan nuansa ini sangatlah penting. Judul yang menggunakan huruf kapital atau tidak dapat menyampaikan arti yang berbeda dalam kalimat. Jadi, jika lain kali Anda ragu apakah akan menggunakan huruf besar pada suatu jabatan, pertimbangkan konteksnya dan apakah itu bagian dari jabatan resmi atau hanya menggambarkan posisi seseorang. Panduan sederhana ini akan membantu Anda mengetahui cara memanfaatkan jabatan dengan percaya diri.
Baca Juga: Apakah Anda Membuat Judul Film Miring?
Kapitalisasi Judul Pekerjaan yang Benar dalam Daftar dan Tabel
Banyak orang bertanya-tanya apakah mereka harus menggunakan huruf kapital pada jabatan ketika mengatur informasi dalam tabel atau program. Seorang pembaca, Leah, mengungkapkan kekhawatirannya tentang penggunaan huruf besar pada jabatan dalam tabel secara tidak sadar dan mempertanyakan apakah dia melakukannya dengan salah.
Kabar baiknya adalah Leah tidak melakukan kesalahan. Merupakan praktik umum untuk menggunakan huruf besar pada jabatan saat membuat daftar orang beserta posisinya masing-masing. Hal ini berlaku untuk berbagai skenario, termasuk program acara, daftar donor, dan tabel.
Singkatnya, jika Anda menyusun daftar individu dan jabatan mereka, boleh saja menggunakan huruf kapital untuk jabatan tersebut. Hal ini memastikan konsistensi dan kejelasan saat menyajikan informasi dalam tabel atau program. Jadi, percayalah untuk memanfaatkan jabatan seperti itu
“Pengecualian Bos” dalam Memanfaatkan Jabatan
Mari kita bicara tentang apa yang saya sebut sebagai "pengecualian bos". Menurut Chicago Manual of Style, ada kalanya kita mungkin perlu membuat pengecualian demi kesopanan atau diplomasi. Sederhananya, jika atasan Anda lebih suka judulnya menggunakan huruf kapital dan tidak menyukai koreksi, biasanya yang terbaik adalah menyetujuinya. Ini adalah situasi yang umum, dan sebaiknya hindari membuat atasan Anda kesal karena hal kecil. Pilih pertempuran Anda dengan bijak.
Berikut tip sederhananya: gunakan huruf kapital untuk jabatan pekerjaan ketika berada sebelum nama dan merupakan jabatan resmi. Namun, jika jabatan muncul setelah nama atau hanya bersifat deskriptif, gunakan huruf kecil. Ada juga sisi praktisnya – jika Anda memiliki daftar nama atau jika judul tidak menggunakan huruf besar, mungkin akan membuat seseorang kesal, tidak apa-apa untuk terus menggunakan huruf besar. Kuncinya adalah bersikap penuh perhatian, terutama jika menyangkut preferensi atasan Anda.
Tinggalkan Balasan