Instrumen drum dan perkusi penting dalam banyak jenis musik di seluruh dunia, sepanjang sejarah. Mereka menciptakan ritme dalam berbagai gaya musik, dan penggunaannya telah berkembang seiring waktu. Awalnya, drum dibuat dari labu, dan sekarang kita memiliki drum elektronik modern. Perjalanan drum berlangsung selama berabad-abad di berbagai belahan dunia, menampilkan beragam tradisi musik.
Ketukan ritmis yang dihasilkan oleh drum turut menambah keunikan masing-masing genre musik. Baik itu ketukan drum labu kuno atau suara drum elektronik kontemporer, peran drum dalam musik sangatlah penting dan dinamis.
Perjalanan musik ini mencerminkan kekayaan sejarah dan keragaman budaya yang dibawa oleh instrumen drum dan perkusi ke dunia musik.
Asal Usul Drum Kuno
Drum, yang penting dalam berbagai kebudayaan, memiliki sejarah yang kaya sejak sekitar 5500 SM. Di Tiongkok. Temuan arkeologis mengungkapkan bahwa pemain perkusi menggunakan drum yang dibuat dari kulit buaya selama periode kuno ini. Selain itu, penggambaran kuno dari Mesopotamia, Mesir, Yunani, dan Roma dengan jelas menggambarkan drum sebagai bagian integral dari upacara keagamaan dan acara budaya. Bukti menunjukkan adanya perkembangan bersamaan dari drum tangan dan drum yang dimainkan dengan pemukul.
artefak Tiongkok memamerkan praktik permainan drum awal, di mana penggunaan kulit aligator sebagai bahan drum menyoroti kecerdikan para pemain perkusi kuno. Di belahan dunia lain, gambar ikonik dari Mesopotamia, Mesir, Yunani, dan Roma menekankan pentingnya peran drum dalam masyarakat yang beragam. Genderang ini bukan sekadar instrumen tetapi memiliki makna budaya dan agama, berkontribusi terhadap ritme upacara dan pertemuan.
Siapa Penemu Drum?
Penemuan drum tidak dapat dikaitkan dengan individu tertentu, seperti yang biasanya diakui oleh para sejarawan musik. Drum, seperti banyak alat musik lainnya, berkembang secara bertahap selama berabad-abad melalui inovasi yang berkelanjutan. Evolusi ini tercermin dalam penciptaan pemukul drum, termasuk stik drum dan palu kempa.
Tidak seperti beberapa penemuan yang dapat ditelusuri kembali ke suatu momen atau penemunya, sejarah drum adalah kisah penyempurnaan yang berkelanjutan. Berbagai budaya di seluruh dunia berkontribusi terhadap pengembangan jenis drum yang berbeda, masing-masing memiliki karakteristik uniknya sendiri. Misalnya, djembe dari Afrika Barat, taiko dari Jepang, dan snare drum dari Eropa semuanya menampilkan beragam asal usul tradisi permainan drum.
Pemukul drum, bagian integral dari keluarga perkusi, juga mengalami proses evolusi serupa. Penemuan stik drum dan palu, dibuat dari bahan berbeda untuk menghasilkan suara yang bervariasi, menambah kedalaman dan keserbagunaan teknik bermain drum.
Baca Juga: Teater Yunani – 7 Fakta Berguna
Sejarah Drum Lintas Benua
Drum kuno, berusia ribuan tahun, ditemukan di Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Akar dari set drum modern terletak pada relief Yunani dan Suriah kuno, patung relief Mesopotamia dan Sumeria, serta artefak Tiongkok Neolitikum. Orang-orang di seluruh dunia dengan cerdik membuat kepala drum menggunakan kulit binatang di berbagai budaya dan masyarakat.
Awal Mula Instrumen Perkusi
Instrumen perkusi memiliki sejarah yang panjang, beberapa instrumen tertua dibuat dari tulang mamut yang ditemukan di tempat yang sekarang disebut Belgia. Alat musik ini, diyakini sudah ada sejak 70,000 SM, termasuk dalam kategori idiofon. Idiofon menghasilkan suara melalui getaran seluruh instrumen itu sendiri. Artefak awal ini memberikan gambaran sekilas tentang asal usul ekspresi musik dan ketertarikan manusia dalam menciptakan suara berirama.
Penggunaan tulang mamut sebagai media pembuatan idiofon menyoroti kecerdikan masyarakat zaman dahulu dalam membuat alat musik dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungannya.
Praktik kuno ini membuka jalan bagi beragamnya dunia instrumen perkusi yang kita miliki saat ini, menunjukkan minat abadi umat manusia terhadap ritme dan suara.
Asal Usul Frame Drum pada Peradaban Kuno
Drum yang kita lihat dalam musik masa kini berasal dari alat musik Mesopotamia kuno dan Mesir. Kebudayaan kuno ini menggunakan bingkai drum, yang pada dasarnya adalah bingkai kayu dangkal dengan kepala drum direntangkan di atasnya.
Frame drum awal ini adalah pendahulu dari snare drum dan tom-tom yang muncul pada abad ke-20. Seiring berkembangnya konstruksi drum ini, teknik dan suara drum yang unik berkembang dalam setiap budaya.
Perjalanan frame drum dari asal usulnya di Mesopotamia dan Mesir meletakkan dasar bagi gaya permainan drum yang beragam dan ekspresif yang kita nikmati di dunia. musik modern.
Baca Juga: Skrip Bermain Natal Gratis
Akar Drum Klasik di Eropa
Sejarah drum klasik di Eropa bermula dari tradisi Timur Tengah kuno. Drum ketel, yang dikenal sebagai timpani dalam musik klasik, diyakini berasal dari budaya Mesir dan Turki. Drum ini, dengan suaranya yang khas, masuk ke dalam musik klasik Eropa. Demikian pula, bass drum klasik berasal dari Kekaisaran Ottoman, berkontribusi pada kekayaan dunia perkusi klasik Eropa.
Seiring berjalannya waktu, tradisi drum ini berevolusi dan menyatu, menciptakan warisan unik dan beragam yang terus bergema dalam musik klasik hingga saat ini. Perjalanan drum klasik dari Timur Tengah ke Eropa menunjukkan keterhubungan budaya musik dan pengaruh abadi dari akar sejarah pada ekspresi artistik kontemporer.
Asal Usul Drum Kit dalam Musik Amerika
Akar drum kit berasal dari instrumen klasik Eropa, yang memengaruhi penciptaan ansambel beranggotakan lima orang yang sangat penting dalam membentuk musik jazz dan rock Amerika. Musik populer saat ini disebabkan oleh kick drum dan double bass drum yang berasal dari musik klasik, khususnya bass drum klasik.
Snare drum, yang banyak digunakan dalam genre rock, pop, dan jazz, berasal dari drum samping marching band. Evolusi ini menyoroti pengaruh dan adaptasi lintas budaya yang telah mendefinisikan perangkat drum, menampilkan perjalanannya dari akar klasik hingga menjadi landasan dalam berbagai genre musik kontemporer.
Kelahiran Drum Kit Kontemporer
Perangkat drum modern yang terdiri dari lima bagian, seperti yang kita kenal sekarang, berakar pada awal abad ke-20 di New Orleans. Para drummer, terutama Warren “Baby” Dodds, memainkan peran penting dalam membentuk evolusi ini dengan mengadaptasi instrumen klasik untuk menciptakan set drum yang serbaguna. Di antara modifikasi tersebut adalah transformasi bass drum.
Secara tradisional dimainkan dengan palu genggam dalam musik klasik, Dodds dan yang lainnya menata ulangnya untuk musik populer, memposisikannya di lantai dan menggunakan pedal bass drum. Inovasi pedal kaki dikaitkan dengan William F.Ludwig, pendiri Ludwig Drum. Kontribusi perintisnya secara signifikan mempengaruhi perkembangan perangkat drum modern, menandai momen transformatif dalam sejarah instrumen perkusi.
Tinggalkan Balasan